MUSIRAWAS SUMSEL - Soal Anggaran, umumnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Musirawas berlomba-lomba menginginkan dana yang besar. Namun keinginan semacam itu tidak berlaku bagi RS Sobirin. Direktur RS Sobirin dr. Sopyan Hadi kepada Bupati Musirawas Hj Ratna Machmud meminta agar Pemkab Musirawas tidak memberikan dana yang besar untuk RS Sobirin.
"RS Sobirin adalah BLUD (Badan Layanan Umum Daerah). Sehingga bantuan anggaran dari Pemkab Musirawas akan berpengaruh pada Rasio Kemandirian Rumah Sakit. Sehingga saya meminta kepada Bupati Musirawas untuk tidak memberikan dana yang besar ke RS Sobirin, " kata dr. Sopyan Hadi pada saat rapat persiapan pelaksanaan anggaran 2022 yang digelar di auditorium Pemkab Musirawas, Rabu (2/2/2022).
Tahun lalu, 2021, RS Sobirin diberikan dana yang cukup besar dan hanya terserap 30 persen. Karena yang dibelanjakan hanya hal-hal yang urgent saja. Karena itu juga, rasio kemandirian rumah sakit masih pada angka 60 persen meskipun Indeks Kepuasan layanan pada angka 80 persen.
"Sebisa mungkin lepas dari APBD. 2026 sudah harus lepas 20 persen, itupun hanya sebatas yang dibutuhkan saja seperti gaji pegawai. Tahun lalu dikasih besar. Anggaran besar, tidak berarti harus dihabiskan, " jelas dr Sopyan Hadi.
Ada empat hal dilakukan dalam kegiatan medis yakni Kuratif, Preventif, Promotif, Rehabilitatif. Sementara RS Sobirin hanya pada domain kuratif. Selebihnya yakni preventif, promotif dan rehabilitatif sudah ada pihak lain. Seperti Dinas Kesehatan dan lainnya.
Selanjutnya, terkait tenaga medis, RS Sobirin tidak kekurangan SDM. Bahkan menurut dr. Sopyan Hadi, tenaga honorer diakhir rekapitulasi berlebih sebanyak 30 orang.
"Kalau tenaga spesialis kami sudah lengkap ada 14 orang. Nah yang banyak itu tenaga honorer. Tapi sekarang sudah mulai berkurang dengan sendirinya, " pungkas dr. Sopyan Hadi. (dod)