Konsumsi Air 'Neyeng' Santri Ponpes Sesak Nafas, Kyai Romli: Khawatir Disangka Corona

MUSIRAWAS SUMSEL - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahus Salam Sungai Dangku Desa Megangsakti III Kecamatan Megangsakti, KH. M. Romli meminta kepada Pemerintah Kabupaten Musirawas untuk memberikan bantuan berupa sarana dan prasarana air bersih. Sebab, di wilayah itu, kondisi air yang didapat tidak layak minum mengandung karat dan berbau besi. 

Hal ini diungkapkannya dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan Megangsakti untuk Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2023, Rabu (9/2/2022) kemarin.

Baca juga: Jenderal Dudung Resmi Sandang Gelar Doktor Secara Cum Laude

"Kalau orang jawa itu bilangnya 'air neyeng'. Dalam sehari santri di ponpes kami mengkonsumsi mencapai 200-300 liter air. Akibatnya, santri banyak mengidap batuk dan sesak nafas. Saya khawatir nanti disangka corona, " jelas KH. M. Romli. 

Selain itu, ia juga meminta agar adanya pemerataan bantuan untuk ponpes. 

Baca juga: Kemendikbudristek Dukung GLN Untuk Daerah 3 T

"Tadi disampaikan ada lima ponpes. Sebenarnya lebih dari lima, kesannya ada tebang pilih. Mohon untuk diberitahu, bagaimana payung hukumnya agar bisa kebagian semuanya. Apalagi program Bupati dan Wakil Bupati Musirawas soal keagamaan cukup menjadi prioritas, " tambah KH. M. Romli.

Menanggapi ini Wabup Musirawas, Hj. Suwarti Burlian menjelaskan dalam catatan Pemkab Musirawas, di Kecamatan Megangsakti Pondok Pesantren yang memiliki persyaratan perizinan lengkap, seperti izin operasional dan sebagainya hanya ada lima Ponpes. 

Baca juga: Polisi Panggil Video Viral Pelajar Terlibat Perkelahian Di Stadion Mantikei

"Coba nanti dikoordinasikan lagi untuk OPD terkait hal ini, agar dijelaskan persyaratan perizinan seperti apa yang harus dilengkapi, " ujar Wabup. 

Kemudian terkait dengan prasarana air bersih, agar dibicarakan dinas Ke-PU-an. Seperti DPU Perkim dan DPU Cipta Karya. (dod) 

Baca juga: Ferdiansyah Desak Kemendikbud Ristek Tak Paksakan Implementasi Kurikulum Merdeka